Penulis : HARIS MUSLIM
Tahun 2012 pernah diributkan sebagai tahun kiamat. Bukan sebuah prediksi yang berdasarkan analisa ilmiah, tapi lebih merupakan sebuah ramalan tanpa dasar yang harus dijauhi. Sebab, kiamat pasti terjadi. Akan tetapi kapan ia terjadi, tidak ada yang tahu, bahkan Rasulullah SAW pun tidak mengetahuinya. Allah berfirman :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (QS Al-A’raf : 187)
Ketika malaikat jibril datang kepada Nabi dan bertanya tentang Iman, Islam, Ihsan dan kapan kiamat terjadi (Mata as sa’ah ?) maka Nabi menjawab, "Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya. Aku hanya akan beritahu kamu tentang tanda-tandanya saja, yaitu apabila seorang hamba telah melahirkan tuannya dan apabila para pengembala unta saling belomba-lomba dalam meninggikan bangunan, kemdian Nabi membacakan ayat, (Innallaha ‘indahu ‘ilmus sa’ah [QS Luqman : 34]”) (H.r. Bukhari : 50).
Kewajiban kita selaku mukmin hanyalah mengimani bahwa kiamat itu pasti terjadi, dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya, sebagaimana diperintahkan Allah dalam QS Al-Hasyr : 18. Halusinasi barat tentang kiamat yang digambarkan oleh mereka dalam film-film seperti 2012, atau The Day After Tommorrow, setidaknya mengungkapkan kegelisahan mereka yang menyiratkan keyakinan fitrawi tentang akhir zaman.
Secara naluriah bahkan ilmiah, manusia meyakini bahwa dunia dan alam semesta ini suatu saat akan berakhir dalam peristiwa yang maha dahsyat. Disinilah justru letak perbedaan antara orang beriman dengan orang kafir dalam mensikapi kiamat. Orang beriman mengimani dan mempersiapkan diri, semetara orang kafir bersikap resah, gelisah dan panik. Bahkan mereka bersikap ‘isti’jal, seolah berharap dan meminta agar kiamat cepat terjadi, padahal mereka sendiri membantahnya. Sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT :
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa Sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.(QS As-Syuura : 18)
Karakteristik hari kiamat dan segala yang terjadi didalamnya, termasuk bagaimana dahsyatnya hari tersebut, tergambar dari nama-nama kiamat itu sendiri. Didalam Al-Qur'an kiamat disebut dengan beberapa nama. Seperti : As-Sa'ah (Suatu waktu yang pasti terjadi), Yawm al-Akhīr (Hari Akhir), Yawm al-Dīn (Hari agama), Yawm al-Faṣl (Hari keputusan), Yawm al-Ḥisāb (Hari Perhitungan), Yawm al-Fatḥ (Hari pengadilan), Yawm al-Talāq (Hari perpisahan),Yawm al-Jam'i (Hari pengumpulan), Yawm al-Khulūd (Hari kekekalan), Yawm al-Khurūj (Hari Keluar), Yawm al-Ba'th(Hari Kebangkitan), Yawm al-Ḥasraṯ (Hari Penyesalan), Yawm al-Tanād (Hari pemanggilan), Yawm al-Āzifaṯ (Hari mendekat), Yawm al-Taghābun (Hari terbukanya aib), Yawm al-Wa'īd (Hari ancaman), Yawm al-Adẕīm (Hari agung),al-Qāri’ah (Bencana yang menggetarkan), al-Ghāsyiah (Bencana yang tak tertahankan), al-Ṣhākhkhah (Bencana yang memilukan), al-Tāmmaṯ al-Kubrā (Bencana yang melanda), al-Ḥāqqah (Kebenaran besar), al-Wāqi'ah (Peristiwa besar).
Disamping diterangkan dalam beberapa surat dan ayat dengan nama-nama tersebut diatas, Al-Qur'an juga mengkhususkan pembahasan tentang hari kiamat dalam sebuah surat yang dinamakan surat Al-Qiyamah. Tentang dahsyatnya kejadian kiamat, digambarkan pula diantaranya dalam surat Al-Qari'ah : Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?, Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan (QS Al-Qari'ah : 1-5)
Sungguh sebuah kedahsyatan yang tidak bisa dibayangkan, kewajiban kita hanya mengimani dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari pembalasan, dimana semua amal akan diperhitungkan. Allah juga menggambarkan bagaimana keadaan manusia ketika kiamat terjadi, karenanya Allah memerintahkan kita bertaqwa, hanya itulah yang akan menyelamatkan. Firman Allah SWT : Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. (QS Al-Hajj : 1-2).
Setelah semua dihancurkan, kemudian manusia akan dibangkitkan dari alamu kubur mereka, dan dikumpulkan dipadang mahsyar. Sebagaimana digambarkan dalam hadits yang diterima oleh siti Aisyah RA ia berkata, aku mendangar Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak bersandal, telanjang dan kuluf" kemudian aku bertanya, "Wahai Rasulullah kalau begitu laki-laki dan perempuan akan saling melihat aurat mereka?" Rasulullah menjawab, "Wahai Aisyah, situasi pada waktu itu lebih berat dari sekedar untuk saling melihat satu sama lain" (H.r. Bukhari : 6527)
Adapun orang kafir maka mereka akan diseret atas wajah mereka dalam keadaan buta dan tuli, sebagaimana firman Allah SWT :"Dan kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, kami tambah lagi bagi mereka nyalanya". (Al-Isra : 97)
Manusia kemudian akan dihadapkan kepada hisab yang adil untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya, pada hari itu tidak akan ada yang bisa mendustakan perbuatannya. Firman Allah SWT : "Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan". (Yasin : 65)
Hisab seseorang tergantung amal perbuatannya, ada yang dihisab dengan mudah, ada juga yang dihisab dengan sulit. Firman Allah SWT : "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, Maka dia akan berteriak: "Celakalah aku".Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (Al-Insyiqaq : 7-12)
Demikianlah dahsyatnya hari kiamat, dan setiap orang akan dikumpulkan dan diperhitungkan segala amal perbuatannya. Tugas kita mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Manusia tidak perlu menyibukan diri dengan segala prediksi dan ramalan tentang waktu terjadinya kiamat, karena itu bukan urusan manusia. Hanya Allah lah yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Rasulullah SAW sekalipun tidak mengetahuinya, beliau hanya mengingatkan kita dengan tanda-tanda akan terjadinya kiamat. Diantaranya seperti disebutkan dalam hadis riwayat imam Bukhari sebagaimana disebut diatas, apabila seorang hamba telah melahirkan tuannya, apabila para pengembala unta saling belomba-lomba dalam meninggikan bangunan.
Disamping tanda tersebut, masih banyak lagi tanda-tanda kiamat yang diterangkan oleh Rasulullah SAW, seperti dicabutnya ilmu, tetapnya kebodohan, tersebarnya konsumsi minuman keras (dan narkoba), semakin nampaknya perzinahan dan merajalelanya kebohongan. Seperti diterangkan dalam dua hadits berikut :
عَنْ أَنَسِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r : (إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا). البخاري : 80
Dari anas ia berkata, rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat itu adalah dicabutnya ilmu, tetapnya kebodohan, diminumnya arak (minuman keras) dan nampaknya perzinahan" (H.r. Bukhari : 80).
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ r يَقُولُ : (إِنَّ بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ كَذَّابِينَ). (مسلم : 7424)
Dari Jabir bin Samurah ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya ketika kiamat itu sudah dekat, akan banyak para pembohong" (H.r Muslim : 7424).
Yang dimaksud dengan kebodohan adalah kebodohan dalam agama, sebab orang-orang pintar dibidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, sosial, politik, ekonomi dan disiplin-disiplin ilmu modern lainnya semakin hari semakin banyak. Akan tetapi kepintaran dibidang-bidang tersebut tidak dibarengi dengan kesadaran akan nilai-nilai agama. Dan semakin hari yang benar-benar ahli dibidang agama, yang benar-benar ulama semakin jarang dan langka. Inilah yang kita rasakan sekarang.
Disamping itu, konsumsi narkoba, perzinahan, dan kebohongan publik semakin hari semakin nampak di sekitar kita. Bahkan bahaya dari narkoba sudah merenggut puluhan bahkan ratusan jiwa. Demikian pula dengan perzinahan yang sudah dianggap sesuatu yang lumrah, bahkan bukan dengan lawan jenis saja, tetapi dengan sesama jenis juga. Tanda-tanda yang dahulu diperingatkan oleh Rasulullah SAW, lambat laun mulai terasa. Hal ini sejatinya menjadi pelajaran buat kita semua.
Kiamat pasti terjadi, kiamat semakin dekat. Bekal apa yang sudah kita persiapkan ??!!
Penulis, sekretaris Hubungan Luar Negeri PP. Persis